LUH SANDIYANI_1111031180_KELAS E_ SEMESTER 6_RPP TEMATIK KELAS 4 SEMESTER 1
Senin, 09 Juni 2014
LUH SANDIYANI_1111031180_KELAS E_ SEMESTER 6_RPP
Minggu, 08 Juni 2014
PERKULIAHAN PENDIDIKAN SENI RUPA PADA PERTEMUAN KE-9
TUGAS 8
MEMBUAT
SENI CETAK TINGGI
Dosen
Pengampu
Drs.
Jajang Suryana, M.Sn.
Mata
Kuliah
Pendidikan Seni Rupa
Oleh
Luh
Sandiyani
NIM
1111031180
Kelas
E
Semester
VI
JURUSAN PENDIDIKAN GURU SEKOLAH
DASAR
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA
2014
TUGAS
8
MEMBUAT
SENI CETAK TINGGI
Perkuliahan Pendidikan Seni Rupa dilaksanakan pada hari Senin, 26 Mei
2014 yang bertempat di Kampus Bawah UNDIKSHA, Ruang DKV
pada jam 16.30 WITA. Pertemuan kali ini merupakan pertemuan yang kesembilan dan
kami kelas E semester VI diberikan sebuah materi membuat seni cetak tinggi.
Mencetak merupakan suatu cara memperbanyak gambar
dengan alat cetak atau acuan. Alat cetak dapat diperoleh secara sederhana atau
direncana. Dalam perkembangan seni rupa, mencetak biasa dikatakan seni grafis
yakni merupakan karya dwimatra (dua dimensi) yang dibuat untuk mencurahkan ide/
gagasan dan emosi seseorang dengan menggunakan teknik cetak, sehingga
memungkinkan pelipatgandaan karyanya. Hasil cetakan menunjukkan kreativitas
maupun keterampilan penciptanya.
Proses mencetak yaitu membuat acuan atau klise
dengan cara menggores atau mencukil pada sekeping papan, gips, logam, atau
bahan lainnya. Hasil cukilan diolesi tinta, kemudian dilekatkan pada selembar
kertas dan ditekan. Akhirnya tinta dari acuan melekat pada kertas. Kegiatan
mencetak dalam seni rupa lebih dikenal dengan seni grafis, yaitu suatu kegiatan
seni yang tergolong dalam karya seni rupa dua dimensi. Tidak semua kegiatan
mencetak termasuk dalam kategori seni grafis.
Proses cetak tinggi menggunakan acuan/ alat cetak yang
akan menghasilkan gambar dari bagian yang menonjol. Apabila alat cetak dioles
dengan tinta, bagian yang menonjol atu akan menerima tinta. Jika klise/ alat
cetak itu ditempelkan pada kertas kemudian diangkat, maka tampaklah gambar pada
kertas. Contoh cetak tinggi yang sederhana yang meliputi: stempel, jari, uang
logam, potongan pelepah pisang, tutup botol, kulit kacang, buah-buahan, rol
tissu dan benang ditempel, cukilan ubi/ wortel, dan sebagainya.
Bahan dan alat yang diperlukan meliputi: kertas gambar
A4, pewarna (cat air/ tinta/ kesumba cair), pelepah daun pisang, umbi-umbian,
pisau, cutter, alas pewarna (spon/ busa), tisu, dan koran bekas. Adapun
langkah-langkah pembuatan dari cetak tinggi sebagai berikut:
1. Pilihlah penampang apa
yang akan dijadikan acuan cetaknya pelepah daun atau buah-buahan. Pelepah daun
yang sering dijadikan acuan cetak adalah: pelepah daun pisang. Umbi-umbian
dapat pula dijadikan sebagai acuan cetak dengan membuat pola yang diinginkan.
2. Potonglah penampang
bahan acuan cetak itu dengan pisau, cutter atau silet. Arah potongan bebas.
Usahakan agar permukaan potongan rata. Kerataan permukaan potongan sangat
menentukan hasil cetakannya.
3. Siapkan pewarna.
Pewarna yang disiapkan bergantung dari keadaan bahan acuan cetaknya. Bila acuan
cetaknya masih mengeluarkan getah/cairan, cukup disediakan serbuk pewarna saja.
Pewarna akan menjadi cair setelah bersatu dengan cairan acuan cetak. Akan
tetapi bila acuan cetaknya tidak mengeluarkan cairan, kita perlu menyediakan
pewarna yang sudah dicampur dengan air. Pewarna serbuk, cukup disebarkan pada
alas warna yang bentuknya datar. Penampang acuan cetak yang mengandung cairan
digosok-gosokan pada serbuk warna yang ditaburkan di alas hingga rata, maka
terjadilah warna yang siap pakai. Pewarna cair dapat dipulaskan pada busa atau
spon.
4. Mencetakkan acuan
cetak pada kertas gambar A4.
Adapun karya seni cetak tinggi yang telah saya buat
adalah sebagai berikut.
Cetak tinggi yang terdiri dari pola tanda panah, bintang, bentuk hati, bentuk wajik dan pohon cemara yang terbuat dari umbi dengan menggunakan cat air dan tinta.
Cetak tinggi yang terdiri dari pola tanda panah, bentuk hati, bentuk wajik dan pohon cemara yang terbuat dari umbi dengan menggunakan cat air dan tinta.
Gambar 3.
Cetak tinggi yang terdiri dari pola bunga, bentuk hati, bentuk wajik dan pohon cemara yang terbuat dari umbi dengan menggunakan cat air dan tinta.
Gambar 4.
Cetak tinggi yang terdiri dari pola bintang, bentuk hati, bentuk wajik dan pohon cemara yang terbuat dari umbi dengan menggunakan cat air dan tinta.
Gambar 5.
Cetak tinggi yang terdiri dari pola pelepah daun pisang menggunakan kesumba cair.
Gambar 6.
Cetak tinggi yang terdiri dari pola pelepah daun pisang menggunakan kesumba cair.
Gambar 7.
Cetak tinggi yang terdiri dari pola pelepah daun pisang menggunakan kesumba cair.
Gambar 8.
Cetak tinggi yang terdiri dari pola pelepah daun pisang menggunakan kesumba cair.
Gambar 9.
Cetak tinggi yang terdiri dari pola pelepah daun pisang menggunakan kesumba cair.
Gambar 10.
Cetak tinggi yang terdiri dari pola pelepah daun pisang menggunakan kesumba cair.
Cetak tinggi yang terdiri dari pola bintang, bentuk hati, bentuk wajik dan pohon cemara yang terbuat dari umbi dengan menggunakan cat air dan tinta.
Gambar 5.
Cetak tinggi yang terdiri dari pola pelepah daun pisang menggunakan kesumba cair.
Gambar 6.
Cetak tinggi yang terdiri dari pola pelepah daun pisang menggunakan kesumba cair.
Gambar 7.
Cetak tinggi yang terdiri dari pola pelepah daun pisang menggunakan kesumba cair.
Gambar 8.
Cetak tinggi yang terdiri dari pola pelepah daun pisang menggunakan kesumba cair.
Gambar 9.
Cetak tinggi yang terdiri dari pola pelepah daun pisang menggunakan kesumba cair.
Gambar 10.
Cetak tinggi yang terdiri dari pola pelepah daun pisang menggunakan kesumba cair.
Cetak tinggi yang terdiri dari pola pelepah daun pisang menggunakan kesumba cair.
Gambar 12.
Cetak tinggi yang terdiri dari pola pelepah daun pisang menggunakan kesumba cair.
Gambar 13.
Cetak tinggi yang terdiri dari pola pelepah daun pisang menggunakan kesumba cair.
Gambar 14.
Cetak tinggi yang terdiri dari pola pelepah daun pisang menggunakan kesumba cair.
Gambar 15.
Cetak tinggi yang terdiri dari pola pelepah daun pisang menggunakan kesumba cair.
Gambar 16.
Cetak tinggi yang terdiri dari pola pelepah daun pisang menggunakan kesumba cair.
Gambar 17.
Cetak tinggi yang terdiri dari pola pelepah daun pisang menggunakan kesumba cair.
Ada beberapa
hal yang perlu diperhatikan untuk mendapatkan hasil yang memuaskan sebagai
berikut:
1. Penampang
acuan cetak yang masih basah tekankan pada pewarna yang ada pada alas warna
tadi.
2. Selanjutnya
tempelkan (sambil ditekan) acuan cetak tersebut pada kertas yang sudah diletakkan
di atas koran.
3. Kemudian
angkat acuan cetaknya. Gambar acuan cetak akan tertera pada kertas. Untuk
membuat bentuk/gambar yang sama, lakukan kegiatan seperti yang dilakukan
sebelumnya beberapa kali bergantung kebutuhan pada kertas yang sama atau yang
lain.
4. Acuan
cetak yang sudah kering (tidak mengeluarkan cairan), pengisian warnanya harus
dengan cara menempelkan acuan cetak tersebut pada spon/busa atau kapas yang
sudah diisi pewarna. Pencetakannya sama seperti pada pencetakkan acauan cetak
sebelumnya. Demikian pula pengulangan pencetakkannya.
5. Perlu
diperhatikan agar pewarna yang menempel pada acuan cetak tidak berlebihan,
tidak pula kekurangan. Bila hal ini terjadi, hasil cetakannya tidak akan
memuaskan.
Sekian deskripsi perkuliahan seni rupa yang saya buat, semoga
deskripsi perkuliahan ini dapat menjadi inspirasi untuk semua orang sehingga
membantu dalam berimajinasi yang seluas-luasnya. Akhir kata saya mengucapkan
terima kasih.
Langganan:
Postingan (Atom)