LUH SANDIYANI_1111031180_KELAS E_ SEMESTER 6_RPP TEMATIK KELAS 4 SEMESTER 1
Senin, 09 Juni 2014
LUH SANDIYANI_1111031180_KELAS E_ SEMESTER 6_RPP
Minggu, 08 Juni 2014
PERKULIAHAN PENDIDIKAN SENI RUPA PADA PERTEMUAN KE-9
TUGAS 8
MEMBUAT
SENI CETAK TINGGI
Dosen
Pengampu
Drs.
Jajang Suryana, M.Sn.
Mata
Kuliah
Pendidikan Seni Rupa
Oleh
Luh
Sandiyani
NIM
1111031180
Kelas
E
Semester
VI
JURUSAN PENDIDIKAN GURU SEKOLAH
DASAR
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA
2014
TUGAS
8
MEMBUAT
SENI CETAK TINGGI
Perkuliahan Pendidikan Seni Rupa dilaksanakan pada hari Senin, 26 Mei
2014 yang bertempat di Kampus Bawah UNDIKSHA, Ruang DKV
pada jam 16.30 WITA. Pertemuan kali ini merupakan pertemuan yang kesembilan dan
kami kelas E semester VI diberikan sebuah materi membuat seni cetak tinggi.
Mencetak merupakan suatu cara memperbanyak gambar
dengan alat cetak atau acuan. Alat cetak dapat diperoleh secara sederhana atau
direncana. Dalam perkembangan seni rupa, mencetak biasa dikatakan seni grafis
yakni merupakan karya dwimatra (dua dimensi) yang dibuat untuk mencurahkan ide/
gagasan dan emosi seseorang dengan menggunakan teknik cetak, sehingga
memungkinkan pelipatgandaan karyanya. Hasil cetakan menunjukkan kreativitas
maupun keterampilan penciptanya.
Proses mencetak yaitu membuat acuan atau klise
dengan cara menggores atau mencukil pada sekeping papan, gips, logam, atau
bahan lainnya. Hasil cukilan diolesi tinta, kemudian dilekatkan pada selembar
kertas dan ditekan. Akhirnya tinta dari acuan melekat pada kertas. Kegiatan
mencetak dalam seni rupa lebih dikenal dengan seni grafis, yaitu suatu kegiatan
seni yang tergolong dalam karya seni rupa dua dimensi. Tidak semua kegiatan
mencetak termasuk dalam kategori seni grafis.
Proses cetak tinggi menggunakan acuan/ alat cetak yang
akan menghasilkan gambar dari bagian yang menonjol. Apabila alat cetak dioles
dengan tinta, bagian yang menonjol atu akan menerima tinta. Jika klise/ alat
cetak itu ditempelkan pada kertas kemudian diangkat, maka tampaklah gambar pada
kertas. Contoh cetak tinggi yang sederhana yang meliputi: stempel, jari, uang
logam, potongan pelepah pisang, tutup botol, kulit kacang, buah-buahan, rol
tissu dan benang ditempel, cukilan ubi/ wortel, dan sebagainya.
Bahan dan alat yang diperlukan meliputi: kertas gambar
A4, pewarna (cat air/ tinta/ kesumba cair), pelepah daun pisang, umbi-umbian,
pisau, cutter, alas pewarna (spon/ busa), tisu, dan koran bekas. Adapun
langkah-langkah pembuatan dari cetak tinggi sebagai berikut:
1. Pilihlah penampang apa
yang akan dijadikan acuan cetaknya pelepah daun atau buah-buahan. Pelepah daun
yang sering dijadikan acuan cetak adalah: pelepah daun pisang. Umbi-umbian
dapat pula dijadikan sebagai acuan cetak dengan membuat pola yang diinginkan.
2. Potonglah penampang
bahan acuan cetak itu dengan pisau, cutter atau silet. Arah potongan bebas.
Usahakan agar permukaan potongan rata. Kerataan permukaan potongan sangat
menentukan hasil cetakannya.
3. Siapkan pewarna.
Pewarna yang disiapkan bergantung dari keadaan bahan acuan cetaknya. Bila acuan
cetaknya masih mengeluarkan getah/cairan, cukup disediakan serbuk pewarna saja.
Pewarna akan menjadi cair setelah bersatu dengan cairan acuan cetak. Akan
tetapi bila acuan cetaknya tidak mengeluarkan cairan, kita perlu menyediakan
pewarna yang sudah dicampur dengan air. Pewarna serbuk, cukup disebarkan pada
alas warna yang bentuknya datar. Penampang acuan cetak yang mengandung cairan
digosok-gosokan pada serbuk warna yang ditaburkan di alas hingga rata, maka
terjadilah warna yang siap pakai. Pewarna cair dapat dipulaskan pada busa atau
spon.
4. Mencetakkan acuan
cetak pada kertas gambar A4.
Adapun karya seni cetak tinggi yang telah saya buat
adalah sebagai berikut.
Cetak tinggi yang terdiri dari pola tanda panah, bintang, bentuk hati, bentuk wajik dan pohon cemara yang terbuat dari umbi dengan menggunakan cat air dan tinta.
Cetak tinggi yang terdiri dari pola tanda panah, bentuk hati, bentuk wajik dan pohon cemara yang terbuat dari umbi dengan menggunakan cat air dan tinta.
Gambar 3.
Cetak tinggi yang terdiri dari pola bunga, bentuk hati, bentuk wajik dan pohon cemara yang terbuat dari umbi dengan menggunakan cat air dan tinta.
Gambar 4.
Cetak tinggi yang terdiri dari pola bintang, bentuk hati, bentuk wajik dan pohon cemara yang terbuat dari umbi dengan menggunakan cat air dan tinta.
Gambar 5.
Cetak tinggi yang terdiri dari pola pelepah daun pisang menggunakan kesumba cair.
Gambar 6.
Cetak tinggi yang terdiri dari pola pelepah daun pisang menggunakan kesumba cair.
Gambar 7.
Cetak tinggi yang terdiri dari pola pelepah daun pisang menggunakan kesumba cair.
Gambar 8.
Cetak tinggi yang terdiri dari pola pelepah daun pisang menggunakan kesumba cair.
Gambar 9.
Cetak tinggi yang terdiri dari pola pelepah daun pisang menggunakan kesumba cair.
Gambar 10.
Cetak tinggi yang terdiri dari pola pelepah daun pisang menggunakan kesumba cair.
Cetak tinggi yang terdiri dari pola bintang, bentuk hati, bentuk wajik dan pohon cemara yang terbuat dari umbi dengan menggunakan cat air dan tinta.
Gambar 5.
Cetak tinggi yang terdiri dari pola pelepah daun pisang menggunakan kesumba cair.
Gambar 6.
Cetak tinggi yang terdiri dari pola pelepah daun pisang menggunakan kesumba cair.
Gambar 7.
Cetak tinggi yang terdiri dari pola pelepah daun pisang menggunakan kesumba cair.
Gambar 8.
Cetak tinggi yang terdiri dari pola pelepah daun pisang menggunakan kesumba cair.
Gambar 9.
Cetak tinggi yang terdiri dari pola pelepah daun pisang menggunakan kesumba cair.
Gambar 10.
Cetak tinggi yang terdiri dari pola pelepah daun pisang menggunakan kesumba cair.
Cetak tinggi yang terdiri dari pola pelepah daun pisang menggunakan kesumba cair.
Gambar 12.
Cetak tinggi yang terdiri dari pola pelepah daun pisang menggunakan kesumba cair.
Gambar 13.
Cetak tinggi yang terdiri dari pola pelepah daun pisang menggunakan kesumba cair.
Gambar 14.
Cetak tinggi yang terdiri dari pola pelepah daun pisang menggunakan kesumba cair.
Gambar 15.
Cetak tinggi yang terdiri dari pola pelepah daun pisang menggunakan kesumba cair.
Gambar 16.
Cetak tinggi yang terdiri dari pola pelepah daun pisang menggunakan kesumba cair.
Gambar 17.
Cetak tinggi yang terdiri dari pola pelepah daun pisang menggunakan kesumba cair.
Ada beberapa
hal yang perlu diperhatikan untuk mendapatkan hasil yang memuaskan sebagai
berikut:
1. Penampang
acuan cetak yang masih basah tekankan pada pewarna yang ada pada alas warna
tadi.
2. Selanjutnya
tempelkan (sambil ditekan) acuan cetak tersebut pada kertas yang sudah diletakkan
di atas koran.
3. Kemudian
angkat acuan cetaknya. Gambar acuan cetak akan tertera pada kertas. Untuk
membuat bentuk/gambar yang sama, lakukan kegiatan seperti yang dilakukan
sebelumnya beberapa kali bergantung kebutuhan pada kertas yang sama atau yang
lain.
4. Acuan
cetak yang sudah kering (tidak mengeluarkan cairan), pengisian warnanya harus
dengan cara menempelkan acuan cetak tersebut pada spon/busa atau kapas yang
sudah diisi pewarna. Pencetakannya sama seperti pada pencetakkan acauan cetak
sebelumnya. Demikian pula pengulangan pencetakkannya.
5. Perlu
diperhatikan agar pewarna yang menempel pada acuan cetak tidak berlebihan,
tidak pula kekurangan. Bila hal ini terjadi, hasil cetakannya tidak akan
memuaskan.
Sekian deskripsi perkuliahan seni rupa yang saya buat, semoga
deskripsi perkuliahan ini dapat menjadi inspirasi untuk semua orang sehingga
membantu dalam berimajinasi yang seluas-luasnya. Akhir kata saya mengucapkan
terima kasih.
Sabtu, 19 April 2014
PERKULIAHAN PENDIDIKAN SENI RUPA PADA PERTEMUAN KE-7
TUGAS
6
MEMBUAT KARYA AIR BRUSH SEDERHANA
Dosen
Pengampu
Drs.
Jajang Suryana, M.Sn.
Mata
Kuliah
Pendidikan Seni Rupa
Oleh
Luh
Sandiyani
NIM
1111031180
Kelas
E
Semester
VI
JURUSAN PENDIDIKAN GURU SEKOLAH
DASAR
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA
2014
TUGAS
6
MEMBUAT KARYA AIR
BRUSH SEDERHANA
Perkuliahan
Pendidikan Seni Rupa dilaksanakan pada hari Senin tanggal 14
April 2014 yang bertempat di Kampus Bawah UNDIKSHA, Ruang DKV pada jam 16.30 WITA.
Pertemuan kali ini merupakan pertemuan
yang ketujuh dan kami kelas E semester VI diberikan sebuah
materi mengenai membuat karya
“air brush” sederhana.
Air brush menggunakan pola semprotan
dengan menggunakan suatu pola dan warna tertentu. Kemudian mal (pola) yang
digunakan untuk membentuk gambar tertentu. Airbrush umumnya hanya khusus digunakan untuk membuat
gambar/lukisan
berdasarkan pesanan khusus dengan jumlah terbatas. Oleh karena itu, segala sesuatunya
didasarkan pada ketrampilan tangan maka waktu pengerjaannya relatif lama.
Air brush yaitu teknik melukis dengan
memanfaatkan tekanan
angin. Dalam hal ini angin berperan sebagai pengganti kuas. Tekanan angin yang dimaksud
disini adalah tekanan yang dihasilkan oleh suatu mesin/alat yang disebut kompresor.
Selanjutnya angin
dari kompresor disalurkan melalui selang ke alat penyemprot yang juga dilengkapi tabung
penampung cat. Berkat adanya dorongan angin dari kompresor, cairan cat menyembur dalam bentuk
butiran-butiran sehingga hasil semprotan pada media lukis tampak sangat halus. Secara teknis, melukis
dengan air brush lebih mendekati teknik sablon. Namun, secara detail antara air brush dengan
sablon pun masih terdapat perbedaan mencolok. Pewarnaan pada teknik sablon dilakukan
dengan screen,
sedangkan pada teknik airbrush menggunakan cetakan. Bentuk cetakan harus
disesuaikan dengan bentuk dan gradasi warna yang dikehendaki.
Dalam pembuatan
air brush sederhana diperlukan bahan
dan alat yang meliputi: kertas gambar A4, cat air, air, pallet, sisir atau
saringan tepung, dan sikat gigi. Adapun langkah-langkah dalam pembuatan seni
montase adalah sebagai berikut.
1.
Siapkan buku gambar
2.
Tuangkan pewarna makanan di palet kemudian campurkan
dengan sedikit air
3.
Tempelkan atau taruh cetakan di atas buku gambar
4.
Ambil sikat gigi dan saringan
5.
Kemudian gosokan sikat gigi di atas saringan
tersebut agar warna yang terbentuk di buku gmbar menjadi rata
Adapun karya air
brush sederhana yang telah saya buat adalah
sebagai berikut.
Gambar 1. Karya air brush sederhana yang saya buat pada saat perkuliahan berlangsung
Gambar 2. Karya air brush sederhana yang saya buat di rumah
Gambar 3. Karya air brush sederhana yang saya buat di rumah
Gambar 4. Karya air brush sederhana yang saya buat di rumah
Kendala yang saya temukan
pada saat membuat karya air brush
sederhana adalah dengan menggunakan teknik air
brush sedikit susah, karena disini saya memakai sisir bukan penyaringan.
Maka dari itu tetesan warna yang terbentuk tidak mau merata, ada yang kecil,
bahkan ada yang besar. Membuat gambar dengan teknik air brush membutuhkan kesabaran yang ekstra. Tetapi ini sangat
menyenangkan karena bisa bermain dengan warna atau mencampur warna yang satu
dengan yang lainnya.
Sekian karya air brush sederhana yang saya buat,
semoga karya air brush sederhana ini dapat
menjadi inspirasi untuk semua orang sehingga membantu dalam berimajinasi yang seluas-luasnya.
Akhir kata saya mengucapkan terima kasih.
PERKULIAHAN PENDIDIKAN SENI RUPA PADA PERTEMUAN KE-1
DESKRIPSI PERKULIAHAN
SENI RUPA
Dosen
Pengampu
Drs.
Jajang Suryana, M.Sn.
Mata
Kuliah
Pendidikan Seni Rupa
Oleh
Luh
Sandiyani
NIM
1111031180
Kelas
E
Semester
VI
JURUSAN PENDIDIKAN GURU SEKOLAH
DASAR
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA
2014
DESKRIPSI PERKULIAHAN
SENI RUPA
Perkuliahan
Pendidikan Seni Rupa dilaksanakan pada hari Kamis tanggal 19 Februari 2014 yang
bertempat di Kampus Bawah UNDIKSHA, Ruang
DKV pada jam 16.30 WITA. Pertemuan kali ini merupakan pertemuan yang pertama
dan kami kelas E semester VI diberikan
sebuah materi mengenai seni rupa.
Seni
merupakan hasil karya, cipta, dan karsa dari manusia yang muncul sebagai alat
untuk mengekspresikan kreativitasnya. Hasil karya
berupa kreativitas manusia atau yang dikenal dengan seni merupakan suatu hal yang
sangat sulit untuk dijelaskan sesuai dengan pendapat sendiri begitu pula jika
kita ingin memberikan penilaian terhadap karya seni tersebut. Hal tersebut
diakibatkan karena setiap orang memiliki pandangan dan persepsi sendiri
terhadap hasil sebuah karya berupa seni tersebut.
Kita
banyak mengenal berbagai macam seni, misalnya seni tari, seni rupa, seni
bahasa, seni suara, seni musik, serta seni teater yang tentunya mencakup
beberapa aspek seni di dalam pelaksanaannya. Mendengar kata seni, tentu hal
yang di fikirkan tidak hanya sebatas bahwa seni itu sebuah teori saja,
melainkan seni tersebut juga merupakan suatu hasil karya yang di dapat dari
kegiatan praktek yang merupakan hasil curahan dari seseorang yang tentunya
memiliki makna tersendiri bagi seninam tersebut. Seniman merupakan orang yang
melakukan kegiatan dalam bidang seni. Dalam membuat karya seni rupa
sederhana dengan media cat air dan kertas atau bidang datar yaitu sebagai
berikut.
1.
Cat air
2.
Kuas cat air yang
bernomor 7 yang warnanya ada yang hitam halus dan putih halus
3.
Palet
4.
Kertas Gambar A4
Pentingnya bahan-bahan di atas dalam
membuat lukisan dengan cat air sederhana agar lukisan yang dihasilkan nantinya
lebih baik dan optimal karena bahan-bahan yang digunakan sudah termasuk bahan-bahan
yang bagus dan tentunya bermutu atau berkualitas. Hal tersebut sangat penting
untuk diperhitungkan demi sebuah hasil karya seni yang diharapkan. Tentu juga
untuk mendapatkan bahan-bahan yang berkualitas tersebut memerlukan dana yang
lumayan besar.
Seni itu alat
bukan tujuan, jika seni itu tujuan, maka kita sebagai guru artinya peserta
didik tersebut harus dapat mencapainya. Seni sebagai alat bukan tujuan, karena
tujuan itu berarti kita sebagai seorang ahli. Seni rupa meliputi seni lukis,
patung, keramik, ukir, reklame, tekstil, ilustrasi, kaligrafi, dan fotografi.
Seni rupa dua dimensi memiliki panjang x lebar seperti contoh lukisan.
Sekian deskripsi
perkuliahan seni rupa yang saya buat, semoga deskripsi perkuliahan ini dapat menjadi
inspirasi untuk semua orang sehingga membantu dalam berimajinasi yang seluas-luasnya.
Akhir kata saya mengucapkan terima kasih.
Jumat, 18 April 2014
PERKULIAHAN PENDIDIKAN SENI RUPA PADA PERTEMUAN KE-6
TUGAS 5
MEMBUAT
SENI MONTASE
Dosen
Pengampu
Drs.
Jajang Suryana, M.Sn.
Mata
Kuliah
Pendidikan Seni Rupa
Oleh
Luh
Sandiyani
NIM
1111031180
Kelas
E
Semester
VI
JURUSAN PENDIDIKAN GURU SEKOLAH
DASAR
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA
2014
TUGAS
5
MEMBUAT
SENI MONTASE
Perkuliahan
Pendidikan Seni Rupa dilaksanakan pada hari Senin tanggal 7
April 2014 yang bertempat di Kampus Bawah UNDIKSHA, Ruang DKV pada jam 16.30 WITA.
Pertemuan kali ini merupakan pertemuan
yang keenam dan kami kelas E semester VI diberikan sebuah
materi mengenai membuat seni montase.
Montase merupakan menyusun ulang dengan sesuatu yang sudah
ada menjadi susunan yang baru dengan cara ditempel dengan memanfaatkan gambar
yang sudah tersedia, yang disusun dalam susunan gambar baru.
Karya montase
dihasilkan dari mengomposisikan beberapa gambar yang sudah jadi dengan gambar
yang sudah jadi lainnya. Gambar rumah dari majalah kemudian dipotong yang hanya
diambil gambar rumahnya saja, kemudian ditempelkan pada permukaan alas gambar,
gambar orang juga dari sebuah majalah yang kemudian dipotong gambar orangnya
saja, yang juga ditempelkan pada permukaan alas gambar dengan dikomposisikan
dengan gambar rumah tersebut. Gambar mobil yang diambil dari sebuah majalah
kemudian dipotong gambar mobilnya saja, kemudian dipasang dikomposisikan dengan
gambar rumah dan orang.
Gambar pohon,
gambar jalan, gambar pagar, juga dilakukan seperti halnya rumah, orang dan
mobil sehingga menjadi satu kesatuan sebagai gambar yang menceritakan suasana
rumah yang lengkap beserta perangkat dan lingkungannya menjadi gambar baru. Ini
adalah merupakan salah satu contoh sederhana dari karya montase. Pembuatan
montase yang lebih rumit adalah menggunakan material tiga dimensi di mana
unsur-unsurnya terdiri bukan dari gambar tetapi benda-benda yang telah memiliki
arti walaupun tidak dipadukan dengan benda lain.
Melalui bahan
kegiatan montase dapat dikembangkan daya imajinasi, daya khayal, sikap cekatan,
telaten dan kreatif. Bagi anak usia taman kanak-kanak kegiatan ini cukup
menarik karena melalui berkarya mereka dapat mengungkapkan kegembiraannya dalam
suasana bermain kreatif. Kegiatan motase ini seperti halnya kegiatan pada waktu
anak-anak bermain bongkar pasang gambar atau puzzle.
Penyusunan dan
penempelan bagian-bagian guntingan gambar dapat dirubah atau
dikreasikan sehingga dihasilkan komposisi yang menarik dan artistik,
meskipun hasil akhir yang ditampilkan tidak realistis. Dalam kegiatan motase
ini, gambar atau foto yang ditempelkan dapat diambil atau digunting dari
majalah, kalender bekas, surat kabar, dan lainnya. Bentuk gambar atau foto
dapat berupa objek manusia, binatang, tumbuhtumbuhan, mobil, pesawat, dan lain
sebagainya. Anak taman kanak-kanak juga dapat memanfaatkan gambar bongkar
pasang yang biasanya dibuat oleh anak-anak dengan kertas warna.
Dalam pembuatan
seni montase diperlukan bahan yang meliputi: kertas gambar A4, lem, gunting, gambar
baik dari majalah, koran maupun media massa lainnya. Adapun langkah-langkah
dalam pembuatan seni montase adalah sebagai berikut.
1. Potonglah
gambar-gambar dari majalah, koran atau media massa lainnya mengikuti kontur
gambar/potret tersebut. Gambar yang dipotong mungkin hanya bagian tertentu
saja.
2. Susunlah
hasil guntingan tadi berdasarkan kreasi masing-masing, pada kertas gambar yang
sudah disediakan.
3. Susunan
gambar tadi akan menghasilkan suatu susunan bentuk yang baru, dan kadang-kadang
aneh, lucu, dan fantastik. Susunlah gambar tersebut menggunakan lem.
4. Untuk
memberikan kesan gambar yang artistik dan fantastik, gambar montase ini bisa
dilengkapi dengan goresan spidol warna, atau pulasan cat air pada bagian
tertentu yang dianggap perlu.
Adapun karya seni montase yang telah saya buat
adalah sebagai berikut.
Gambar
1. Karya Seni Montase dengan Tema Filosofi Pohon di Bali
Gambar
2. Karya Seni Montase dengan Tema NutriShake by Oriflame Menurunkan Berat Badan
Gambar
3. Karya Seni Montase dengan Tema Gaun Pengantin
Pembuatan karya
montase banyak sekali memiliki kelebihan selain melatih daya imajinasi kita
yaitu juga mampu memunculkan kreatifitas dari dalam diri kita. Dengan membuat
montase mampu memunculkan rasa kegembiraan karena kita bisa saja memadukan
suatu gambar-gambar misalnya gambar badan manusia yang kemudian kepalanya diberi
kepala binatang atau juga sebaliknya. Selain itu, membuat karya montase
sederhana juga dalam pembuatannya tidak memerlulkan biaya yang banyak karena
bahan-bahan yang bisa kita gunakan yaitu berupa barang-barang bekas seperti
kertas koran yang sudah tidak terpakai atau gambar-gambar dari kertas lainnya
yang sudah dibuang atau tidak terpakai lagi.
Sekian karya seni montase yang sudah saya buat,
semoga karya seni montase ini dapat
menjadi inspirasi untuk semua orang sehingga membantu dalam berimajinasi yang seluas-luasnya.
Akhir kata saya mengucapkan terima kasih.
Sabtu, 12 April 2014
PERKULIAHAN PENDIDIKAN SENI RUPA PADA PERTEMUAN KE-5
TUGAS
4
MEMBUAT
SENI MOZAIK
Dosen
Pengampu
Drs.
Jajang Suryana, M.Sn.
Mata
Kuliah
Pendidikan Seni Rupa
Oleh
Luh
Sandiyani
NIM
1111031180
Kelas
E
Semester
VI
JURUSAN PENDIDIKAN GURU SEKOLAH
DASAR
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA
2014
TUGAS
4
MEMBUAT
SENI MOZAIK
Perkuliahan
Pendidikan Seni Rupa dilaksanakan pada hari Senin tanggal 17 Maret 2014 yang bertempat
di Kampus Bawah UNDIKSHA, Ruang
DKV pada jam 16.30 WITA. Pertemuan ini merupakan yang kelima dan kami kelas E semester VI diberikan sebuah materi mengenai teknik membuat seni mozaik.
Permainan seni
mozaik merupakan salah satu cara yang dapat diterapkan sebagai kegiatan belajar
sambil bermain untuk meningkatkan kreativitas seni rupa pada anak, akan tetapi
memiliki inti pembelajaran yang mengarah pada aspek-aspek kemampuan anak
seperti, kemampuan kognitif, afektif, serta psikomotor anak. Adapun pengertian
seni mozaik adalah kegiatan permainan yang dilakukan dengan cara menempelkan
potongan-potongan benda pada bidang datar yang bergambar atau belum bergambar
dan potongan-potongan tersebut sudah dalam bentuk geometri, seperti segiempat,
segitiga, dan lingkaran. Kreativitas seni rupa anak yang dikembangkan melalui
permainan seni mozaik tentunya memiliki tujuan tersendiri agar anak dapat
mengerti sejak dini yang berkaitan dengan kegiatan karya seni.
Dalam
perkembangannya seni mozaik telah memperkaya keragaman karya seni rupa seperti
lukisan dinding, karya seni kaligrafi, benda-benda kerajinan, dekorasi, seni
bangunan lainnya. Definisi mozaik yaitu membuat karya seni rupa dua atau tiga
dimensi yang menggunakan material atau bahan dari kepingan-kepingan yang
sengaja dibuat dengan cara dipotong-potong atau sudah berbentuk potongan
kemudian disusun dengan ditempelkan pada bidang datar dengan cara dilem.
Kepingan benda-benda itu antara lain kepingan pecahan keramik, potongan kaca,
potongan kertas, dan potongan kayu. Tetapi untuk satu potongan gambar menggunakan
satu jenis potongan material, seperti contohnya potongan kertas origami yang
saya pergunakan untuk membuat gambar mozaik.
Dalam pembuatan
seni mozaik diperlukan bahan dan alat yang meliputi: kertas gambar A4, lem, kertas
berwarna, pinset dan pelubang kertas. Adapun cara untuk melakukan permainan
seni mozaik untuk anak SD adalah sebagai berikut.
1. Guru menyiapkan kertas gambar atau karton sesuai
ukuran yang diinginkan, menyiapkan bahan yang akan ditempelkan lem dan
peralatan lain.
2. Bahan membuat mozaik disesuaikan dengan kondisi
setempat. Misalnya untuk lingkungan desa gunakan bahan alam yang mudah
ditempelkan. Untuk lingkungan kota, gunakan bahan buatan (kertas berwarna atau
lainnya) dengan pertimbangan lebih mudah didapatkan.
3. Guru diharapkan memandu langkah kerja membuat
mozaik mulai dari merencanakan gambar, menyiapkan bahan yang akan ditempelkan,
member lem pada rencana gambar dan cara menempelkan bahan yang telah disiapkan
sampai menutup rapat.
Dari teknik menggambar mozaik yang saya buat
terdapat beberapa kendala. Pertama, dalam menempel kertas-kertas kecil yang
sudah dibentuk penggunakan pelubang kertas tersebut. Kedua, mengalami kerumitan
pada saat menempel dan membutuhkan banyak waktu untuk menyelesaikan gambar mozaik
yang telah saya buat. Ketiga, membutuhkan banyak kesabaran dalam menempel
potongan-potongan kertas pada pola agar terlihat indah. Adapun cara yang
dilakukan agar kendala yang saya temui pada saat membuat mozaik dengan cara
menggunakan pinset sebagai alat bantu untuk mempermudah penempelan potongan
kertas-kertas tersebut.
Adapun karya seni mozaik yang telah saya buat adalah sebagai berikut.
Adapun karya seni mozaik yang telah saya buat adalah sebagai berikut.
Gambar 1. Sepasang Kupu-Kupu
Kupu-kupu jantan pada gambar
saya memilih warna biru tua dan jingga. Sedangkan kupu-kupu betina pada gambar
saya memilih warna magenta (merah muda keunguan). Bahan utama yang saya gunakan
pada gambar mozaik di atas adalah kertas origami berwarna.
Dilihat dari
segi manfaatnya, permainan seni mozaik mencakup pada tujuan pembelajaran anak SD.
Sehingga mampu dijadikan sebuah inovasi dalam pembelajaran. Adapun manfaat
permainan seni mozaik adalah sebagai berikut.
1. Menanamkan nilai kesenian
Lewat berbuat, memandang dan berbicara tentang karya seni mereka sendiri dan kesenian orang lain, anak-anak secara tidak langsung sudah mengapresiasikan jiwa seni mereka, seperti mengungkapkan perasaan dan emosi mereka dengan cara yang aman atas dasar pengawasan guru.
2. Mengembangkan ekspresi kesenian
Kesadaran akan berbagai media seni visual, teknik dan proses. Pengetahuan tentang struktur seni visual dan fungsi dengan menggunakan semua ini dalam kreasi mereka. Penggunaan sederetan bahan pelajaran, lambing, dan ide.
3. Memotivasi pengungkapan kesenian anak
Guru memberikan motivasi untuk anak berkembang, bukan menjadikan matinya kreasi anak. Mengembangkan imajinasi secara lisan, meminta tolong anak untuk membantu memecahkan suatu persoalan yang muncul saat pembelajaran langsung.
Sekian karya seni
mozaik yang saya buat, semoga karya seni mozaik ini dapat menjadi inspirasi untuk
semua orang sehingga membantu dalam berimajinasi yang seluas-luasnya. Akhir kata
saya mengucapkan terima kasih.
Langganan:
Postingan (Atom)